FASYA ALEYDA MAURANISA 09

 

 Jihad Tiada Akhir


Judul Buku      :The Chronicles Of Ghazi: The Clash of Cross and Crescent (Seri 2)

Nama Penulis  :Sayf Muhammad Isa & Felix. Y. Xiauw

Penerbit Buku  :ALFATIH PRESS

Tahun Terbit    :2014

Tebal Halaman :363

ISBN                 :978-602-17997-7-2



Novel ini kembali menceritakan tentang seorang ksatria yang dijanjikan telah lahir yaitu, Muhammad Al Fatih dan seorang pembantai nan keji yang telah lahir, Vlad Dracula. Takdir mempertemukan mereka bersama untuk tumbuh berdampingan dengan tujuan hidup yang berbeda dengan mengisahkan para ksatria islam turki Utsmani yaitu, Ghazi yang juga bergerak maju untuk berjihad melawan kerajaan eropa serta perseteruan antara salib dan sabit.

Pada pembuka bab 7, novel ini berfokus pada kondisi perang nicopolis. Kerajaan kerajaan eropa atau kristendom berada diambang kekalahan dan rasa malu. Perang ini menunujukkan jika bangsa turki Usmani yang direndahkan dan diremehkan oleh mereka, sekarang adalah musuh dan ancaman nyata bagi mereka. Ribuan prajurit perang suci mati di tangan tentara muslim. Para jenderal dan bangsawan kristiani tewas dalam perang itu. Perang nicopolis telah membentuk dendam yang begitu dalam bagi kristendom dan kerajaan eropa. Beberapa kerajaan yang bagian dari kristendom harus berfikir keras untuk menghadapi ancaman turki utsmani. Kekalahan kerjaaan kerajaan eropa atau dan kritendom sampai ke telinga raja burgundia, Phillipe. Melihat pangeran de Nevers, putranya, babak belur karena dihabisi oleh bayazid membuat raja Phillipe murka dan sadar akan besarnya ancaman turki Usmani terhadap kristendom. Ditambah, prajuritnya, de lusignant memberi kesaksian tentang betapa beraninya pasukan turki utsmani. Pasukan utsmani juga sangat menjunjung persatuan dan kesatuan jadi terbentuklah pasukan yang kokoh. Mendengar hal ini, terbesit sedikit ketakutan di hati raja Phillipe.

Selain kerajaan burgundia, kerajaan wallacia juga diterpa kekalahan yang menimbulkan dendam yang sama terhadap turki utsmani. Raja Mircea, bersama anaknya, vlad dan alexandru memilih lari dari peperangan tersebut. Mircea berjanji akan membalaskan dendamnya terhadap turki utsmania. Dia bersikeras akan menghancurkan dan memporak-porakandakan turki utsmani. Berbeda dengan vlad, dia merasa turki ustmani sudah tidak bisa dikalahkan. Ia berpendapat untuk segera melakukan perjanjian damai kepada turki ustmani karena menurutnya sudah tidak ada gunanya melawan turki utsmani yang begitu kuatnya. Raja mircea tentu saja, tidak setuju dengan pendapat putranya. Dia tetap bersikeras akan melawan balik turki utsmania. Di sisi lain Raja hungaria bersama prajurit setianya, Jonas Hunyadi juga berencana untuk membalas dendam terhadap turki utsmani. Hunyadi menyarankan untuk kerajaan hungaria menjalin Kerjasama dengan  berbagai kekuatan yang ada di tanah kristendom dan kemudian memerangi turki utsmani secara bersama sama. Hunyadi berniat utnuk membuka peluang Kerjasama dengan pollandia dan mengambil control atas Transylvania dan wallachia. Meskipun begitu, raja hungari atetap realistis dan menyadari bahwa turli utsmani itu sangat kuat dan merupakan ancaman besar nan nyata bagi kristendom. Raja hungaria takut jika turki utsmani tidak segera dihentikan, kristendom akan rata dengan islam dan Tuhan Yesus akan tergantikan dengan “berhala”.

Cerita balik pada kerajaan wallachia. Raja Mircea mendapatkan informasi bahwa, tentara mongolpimpinan timurlang sedang mengobrak-abrik Anatolia. Dia yakin bayazid pasti sedang sibuk dan pasti bayazid tidak akan bisa mengangani semua wilayahnya. Melihat kondisi tersebut, raja Mircea melihat kesempatan bagus untuk merebut kembali control akan dobrogea dari turki utsmani. Sebelumnya, kota dobrogea telah direbut dan ditaklukkan oleh kerajaan dan pasukan turki ustmani. Raja Mircea yang melihat hal ini sebagai rencana emas, langsung memerintahkan untuk mempersiapkan penyerangan terhadap kota dobrogea. Setibanya di kota dobrogea, seluruh pasukan wallachia langsung menyerang para penduduk. Orang tua, anak-anak, perempuan, semunya di serang tanpa pandang bulu.  Rumah rumah penduduk di bakar dan segerombolan orang dobrogea dikumpulkan sesuai dengan perintah dari raja Mircea. Tujuan Mircea mengumpulkan orang orang dobrogea adalah untuk menjadi “hadiah” yang akan ditujukan kepada kerajaan turki utsmani. Para Prajurit kemudian menghunuskan pedang ke arah segerombolan orang dobrogea untuk siap memenggal setiap kepala mereka. Meskipun dengan segala teriakan dan permohonan ampun dari orang orang tersebut, raja Mircea tidak luluh, ia tetap memerintahkan untuk memenggal kepala mereka dan bahkan pemimpin kota dobrogea, tursun bey diperintahkan untuk di pancang.

Kemudian, cerita beralih kepada karakter aslan. Aslan sedang dalam perjalanan pulang sehabis dari melakukan misi penyelematan nicopolis dengan meunggangi kudanya. Meskipun diterpa dengan hujan yang deras, aslan tetap menerjang jalur yang ada sambil melafalkan ayat ayat dari Kitab Al quran. Menyadari bahwa tak lama lagi ia akan sampai pada sebuah pos pasukan sipahi yang ada dihutan itu, aslan mempercepat Langkah kudanya. Namun, tidak sesuai yang dia harapkan. Ketika aslan tiba di salah satu bagian hutan yang seharusnya menjadi pos pasukan sipahi, aslan sama sekali tak menemukan apa apa disana. Bahkan tidak terlihat seperti ada tanda tanda sedikit pun disana. Aslan kemudian merasakan ada sesuatau yang janggal. Ia memandangi sekitarnya dan menemukan setumpuk sisa sia kayu yang berserakan telah menghitam menjadi arang. Ia berjalan sedikit dan kembali memeriksa keadaan sekitar. Terkejutlah aslan Ketika menemukan sesosok mayat yang menelungkup di antara rerumputan. Mayat tersebut sudah tidak ada kepalanya. Mayat tersebut menggunakan seragam putih seperti seragam tentara sipahi. Aslan menjadi tambah was was karena takut aka nada penyergapan. Ia berjalan dan menemukan kota yang isinya rumah rumah penduduk yang sudah hangus terbakar. Ia juga melihat sekumpulan kepala manusia ditumpuk dan diatasnya ada mayat tursun bey dipancang. Aslan segera kembali ke tarnovgrad untuk melporkan jika kota dobrogea telah diserang oleh musuh.

Bab ini kemudian beralih pada kota tarnovgrad. Salah satu kota di bawah kekuasaan turki utsmani. Disana terdapat amir kota tarnovgrad, Vitko Fregadovic. Ia adalah bangsawan Bulgaria yang masuk islam di hadapan almarhum Sultan Murad I. ia juga turut berjihad bersama kaum muslim dan terus belajar agama islam dari seorang ulama yang diutus oleh bayazid untuk menjadi pengajar agama islam di Bulgaria, Syaikh Arsyad Sa’duddin. Beliau sudah dianggap seperti ayah sendiri oleh Fregadovic. Fregadovic menjadi pemimpin yanga adil dan bijaksana. Buktinya kaum muslim dan orang orang kristiani yang hidup di bawah kepemimpinannya hidup rukun, aman, damai, dan sejahtera. Orang orang muslim sedang berkumpul di masjid setelah sholat duhur untuk mendengar ceramah Syaikh Arsyad Sa’duddin. Namun, kegiatan tersebut harus terhenti diakrenakan Aslan datang dari ambang pintu masjid membuyarkan konsentrasi semua orang yang hanyut dalam ceramah Syaikh Arsyad Sa’duddin. Aslan hendak bertemu dengan Fregadovic untuk menyampaikan tentang kondisi memprihatinkan kota dobrogea beserta segala isinya. Mendengar hal tersebut semua orang terkejut. Fregadovic kemudian mengumumkan akan terjadi perebutan kembali kota dobrogea dari tangan orang orang kafir. Semua orang sedang bersiap untuk menyerang kaum kafir yang merusak kota dobrogea. Angakatan perang sedang bersiap dengan senjata senjatanya dan kuda kudanya. Fregadovic sendiri sudah siap dengan baju perang dari anyaman besi yang mampu melindungi tubuhnya. Syaikh Arsyad Sa’duddin yang sudah berumur 60 tahun ke atas bahkan juga bersedia mengikuti perang meskipun sudah dilarang oleh Fregadovic dan Aslan. Syaikh Arsyad Sa’duddin merasa selagi masih hidup, sudah seharusnya ia tetap melaksanakan jihad demi kesejahteraan umat islam.  Akhirnya mereka menaiki pelana kuda masing masing lalu bergabung di dalam barisan Angkatan perang kaum muslimin. Fregadovic tak bisa membohongi hatinya, ia begitu menyayangi Syaikh Arsyad Sa’duddin seperti ayahnya. Pasukan kaum muslim pun bergerak menyongsong medan jihad. Sebuah kewajiban agung yang akan mengantarakan kepada surga. Sebab surga bersemayam di balik mata pedang.

Perang besar telah pecah di tengah tengah kota dobrogea. Pasukan kaum muslim dengan cepat mengepung kota itu dari sekitar hutan, dan mengalir masuk laksana banjir besar yang menghantam kota dobrogea. Pasukan garnisun wallachia yang berjumlah cukup besar di kota tersebut, terkejut dengan serangan mendadak turki utsmani. Andrei Shukshin sebagai pemimpin pasukan wallachia dan prajurit prajurit wallachia lainnya kelabakan dengan gempuran pasukan turki utsmani. Dengan gagah, Fregadovic terus menyenmangati pasukannya dengan terus meneriakkan takbir. Syaikh Arsyad Sa’duddin terlihat bersemangat meskipun sedikit kewalahan. Ulama tua yang saleh itu, maju ke medan perang dengan memacu kudanya. Fregadovic makin bersemangat melihat Syaikh Arsyad Sa’duddin terbakar semangat berjihad. Namun, Syaikh Arsyad Sa’duddin tidak selamanya bertahan. Dengan satu tinjuan di dagu oleh salah satu pasukan dari wallachia, syaikh arsyad sa’duddin terlempar dan tersungkur lemah si tanah. Sedangkan fregadovic melakukan duel dengan shukshin. Andrei Shukshin yang susah di kalahkan membuat fregadovic kewalahan. Ditambah lagi Andrei Shukshin selalu mengeleurakan kata cemooh seperti, “Pengkhianat” dan terus membawa-bawa ulama syaikh arsyad sa’duddin. Hal itu membuat Fregadovic menjadi kalut akan emosi dan membuatnya tidak bisa mengontrol dirinya sehingga kelemahannya terlihat oleh Andrei Shukshin. Disaat Fregadovic lengah, Andrei shukshin memanfaatkannya dengan menjadikan Syaikh Arsyad sa’duddin yang tersungkur lemah menjadi tawanannya. Andrei Sukshin membekap mulut Syaik Arsyad Sa’duddin dengan kuats sehingga membuat ulama tersebut kesusahan bernapas. Pedang Andrei shuskshin di arahkan ke leher beliau hingga keluar sedikit darah. 

Andrei Shukshin mengancam akan membunuh syaikh arsyad sa’duddin jika Turki Utsmani tidak membuatkan rakit untuk menyeberangi sungai  agar pasukan wallachia bisa pergi dari perang besar ini. Melihat hal tersebut, Fregadovic frustasi dan bingung harus melakukan apa. Syaikh Arsyad Sa’duddin menyuruhnya untuk tidak menghiraukan dirinya dan terus mencegah pasukan wallachia untuk kabur. Fregadovic merasa frustasi dan marah akan hal tersebut. Fregadovic akhirnya memutuskan untuk membuat rakit agar Andrei Shukshin daan pasukan wallachia lainnya dapat menyeberangi sungai agar mereka melepaskan Syaikh Arsyad Sa’duddin. Namun setelah di biarkan pergi, shukshin mentap fregadovic dengan tatapan kemenangan kemudian Andrei shukshin menarik pedangnya dan menebaskan pedanya pada punggung belakang syaikh arsyad sa’duddin dan melemparkannya masuk ke dalam sungai. Fregadovic menjadi histeris dan berusaha menyelamatkan Syaikh Arsyad Sa’duddin. Sedangkan, Andrei Shukshin dan paskan wallchia tertawa penuh kemenangan. Dari sini, bisa dilihat mana yang sebenarnya pengkhianat. Namun ketika sudah sampai dartan, pasukan wallachia bertemu dengan Angkatan perang kaum muslim, tentara sipahi yang dipimpin oleh Aslan. Pekik takbir mengiringi serangan tentara sipahi yang berjumlah lebih banyak dalam menyerang sisa pasukan wallachia. Sedangkan, Fregadovic hanya bisa menagis tersedu sedu ketika tubuh mati syaikh arsyad diangkat ke darat. Perjalanan jihad umat muslim masih sangat panjang untuk ditempuh.

Komentar

  1. BULAN 06
    ulasan tersebut menceritakan tentang perjuangan kaum muslimin turki dalam menghadapi kerajaan kristendom. persaingan sengit di antara mereka terus berlangsung sampai akhirnya kerajaan turki utsmani berhasil mengalahkan kerajaan kristendom berkali kali hingga banyak kerajaan eropa berada dalam ambang kekalahan dan menahan malu akibat kalah dari kerajaan islam. tidak hanya menahan malu akibat kerajaan mereka yang kalah, mereka juga harus bisa menerima kenyataan bahwa pasukan mereka kabur dari perang besar yang melibatkan dua pihak besar ini. pasukan wallachia dan andre shuksin mengancam pasukan turki utsmani untuk membuatkan mereka parit agar bisa pergi dari perang besar ini . jika tidak, maka mereka akan membunuh syaikh arsyad sa'duddin. fregadovic pun terpaksa menyetujui kesepakatan itu. tetapi akhirnya, mereka malah tidak menepati kesepakatan mereka dan mengakibatkan fregadovic histeris dan menyesali perbuatannya

    gaya bahasa yang digunakan dalam ulasan ini lumayan mudah dimengerti

    tetapi, alur cerita ini terlalu panjang sehingga dan sedikit tidak nyambung dengan paragraf pertama. sama sekali tidak ada menyebut kata muhammad al fatih walaupun disebut bahwa buku tersebut menceritakan kisah muhammad al fatih dan vlad dracula

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BULAN AQEELA KYANDHINI 06